Beranda Gaya Hidup Buah-Buahan Yang Sudah Mulai Terlupakan

Buah-Buahan Yang Sudah Mulai Terlupakan

108
0
Buah Jamblang

Berada di iklim tropis yang memiliki banyak gunung berapi aktif membuat Indonesia menjadi lahan subur bagi segala jenis tumbuh-tumbuhan. Di antaranya adalah tanaman yang menghasilkan buah-buahan.

Karenanya, Indonesia termasuk dalam negeri yang menjadi surganya buah-buahan lokal dengan kualitas dan rasa yang tak kalah dibandingkan buah-buahan impor. Sayangnya, pela-pelan, seiring berjalannya waktu dan masuknya buah-buahan impor tersebut membuat buah-buahan lokal tergusur.

Masyarakat lebih memilih buah-buahan impor yang terlihat lebih menarik, apalagi harganya juga masih snagat terjangkau. Buah-buahan lokal Indonesia yang harusnya bisa berjaya dan jadi tuan rumah di negeri sendiri justru terlupakan dan bahkan kalo tidak dilestarikan bisa saja menjadi punah.

Nah, biar kamu juga tak begitu saja melupakannya buah-buahan lokal sebagaimana kamu melupakan masa lalumu, berikut adalah beberapa buah-buahan lokal yang hampir terlupakan.

1. Buah Jamblang
Buah Jamblang yang memiliki nama latin Syzygium cumini ini biasa juga disebut jambu keling atau dhuwet. Buah ini termasuk ke dalam jenis pohon buah dari suku jambu-jambuan (Myrtaceae).

Buah yang mirip dengan anggur merah ini memiliki rasa yang manis-manis sepat, namun justru karena rasanya yang unik itulah ia digemari anak-anak kecil jaman dulu. Sayangnya pohon dan buahnya yang matang saat warnanya sudah kehitaman ini sekarang jarang ditemui di sekitar kita.

2. Buah Kepel
Buah kepel atau sering disebut juga dengan burahol (Stelechocarpus burahol), konon dahulunya merupakan buah yang digemari puteri kraton-kraton di Jawa. Buah kepel ini digemari puteri keraton karena dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni tidak berbau tajam.

Sekilas warna buah kepel mirip dengan buah sawo ya gaes, bedanya kulit kepel sedikit agak keras dibandingkan kulit sawo. Buah kepel sendiri memiliki aroma dan rasa yang manis. Buah yang jadi flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta ini saat ini juga sudah jarang ditemui di pasaran, namun di daerah Yogyakarta sendiri masih sering ditemui pohon kepel di pekarangan-pekarangan rumah.

3. Buah Kawista
Buah Kawista (Limonia acidissima syn. Feronia limonia) masih berkerabat dekat buah maja dan masih termasuk dalam suku jeruk-jerukan (Rutaceae).

Ketika masih muda, buah ini rasanya sangat pekat dan asam segar sehingga banyak yang menjadikannya sebagai bahan rujak. Sementara ketika sudah matang, buah ini akan terasa manis legit dan nikmat serta mengandung sensasi cola meski zat sodanya tidak tinggi.

Jika matang di pohon, kawista akan mengeluarkan bau yang sangat harum, terkadang buahnya jatuh sendiri ke tanah. Pohon dan buah ini memang jarang dijumpai, namun beberapa daerah seperti Rembang mengembangkan buah kawista untuk dijadikan sirup kawista yang rasanya manis dan menyegarkan.

4. Buah Kecapi
Buah yang memiliki nama latin Sandoricum koetjape ini bentuknya pipih tapi cenderung bulat, diameter buahnya sekitar 5 cm, berwarna kuning keemasan, dan ada bulu halus yang menempel di kulit.

Mengenai daging buahnya, bagian luar daging berwarna merah, dengan kontur agak keras dan rasanya sedikit asam bila dikonsumsi. Tapi pada bagian daging buah yang dalam berwarna putih, rasanya lebih manis.

Selain sulit dijumpai di pasaran, buah kecapi juga merupakan buah yang cukup sulit untuk dikonsumsi, karena kulit buahnya yang begitu keras dan agak susah dibuka. Biasanya untuk mengonsumsinya, buah harus dijepitkan ke pintu atau dibanting ke lantai agar kulit buahnya pecah dan bisa diambil daging buahnya untuk dikonsumsi.

5. Ciplukan
Kalau kecilnya suka main ke sawah dan kebun pastinya familiar dengan buah yang satu ini, buah ceplukan (ciplukan). Yap, buah dengan nama ilmiah Physalis peruviana ini memang banyak tumbih di sekitar pematang sawah maupun kebun-kebun.

Namun seiring berjalannya waktu sawah-sawah banyak yang berubah menjadi perumahan, oleh karena itu buah yang tumbuh liar ini pun jadi tak punya lahan hidup dan semakin sulit untuk ditemui.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here